Dewan Pengawas DPP AJH, Anjas Milan. |
DETEKSI.co - Medan, Kembali Belawan memanas akibat tawuran antar warga pada sore ini. Ratusan orang dari dua kubu saling serang dan saling lempar batu di atas Titi Kembar Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan jelang waktu Magrib, Jumat (30/4/2021).
Tawuran menyebabkan arus lalu lintas di jalan protokol Medan - Belawan sempat lumpuh total selama 30 menit. Seluruh pengguna jalan terhenti saat itu karena takut kena dampak tawuran tersebut.
Kembali seperti waktu waktu sebelumnya ketika aparat keamanan datang dan memberikan peringataan berupa letusan senjata merekapun terlihat kocar kacir untuk menyelamatkan diri. Ada juga beberapa orang yang tertangkap seketika itu.
Terlihat disitu seluruh warga dari anak, ibu dan bapak bapaknya terlibat dalam aksi tawuran itu, bukan malah saling melerai namun sepertinya memberi semangat. Massa terbilang nekad, karena berperang dengan batu dan senjata tajam tanpa pelindung kepala dan pelindung tubuh.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari sendiri terlihat terjun ke lokasi dan sempat merebut alat berbahan besi dari salah seorang pelaku tawuran.
Dalam pengamanan itu sedikitnya ada tiga orang yang berhasil diamankan. Dalam gerutunya Edy Safari mengatakan " ini sudah yang kesekian kalinya dan nanti orang ini di bawa untuk diperiksa terutama yang membawa senjata tajam. Selanjutnya Edy menghimbau agar warga saling menjaga kekondusifan dan keamanan," pungkasnya.
Dilain pihak Dewan Pengawas (Dewas) DPP Aliansi Jurnalis Hukum (AJH), Anjas Milan kepada wartawan deteksi.co terkait persoalan seringnya terjadi tawuran di tempat tersebut mengatakan " itu sudah tidak bisa di diamkan lagi. Harus di cari akar permasalahanya dan kemungkinan juga ada provokatornya.
" Yang saya khwatirkan tawuran ini meluas, oleh karenanya Kapolda Sumut harus mengingatkan kepada jajarannya untuk sigap menangani kasus tawuran, karena bukan hanya sekali ini aja, " tegas Dewas DPP AJH.
Mediasi kedua belah pihak juga harus dilakukan sebelum mereka bertindak lebih anarkis lagi hingga nantinya akan memakan korban. Maka dengan ini kami tegaskan agar Polisi melakukan tindakan tegas sebagai shok terapi atas konflik sosial ini ". pungkasnya. (sb)