OTORITA.ID - Batam, Sebagai kota dengan julukan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), Pemerintah kota (Pemko) Batam berupaya mendapatkan sumber pendapatan dari kunjungan antar pemerintahan daerah yang dalam dua bulan terakhir ini mengalami trend peningkatan.
Pemko Batam berusaha mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Batam, baik wisatawan mancanegara (Wisman) maupun wisatawan nusantara (Wisnus), tren positif dalam satu pekan terakhir ini, sedikitnya 200 orang berkunjung dari berbagai pemerintahan, mulai dari Blitar hingga Kalimantan.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, beberapa hari terakhir ini, Pemko Batam disibukkan dengan berbagai studi banding, dan saling berbagi ilmu pemerintahan, perizinan, sumber pendapatan, serta pengelolaan keuangan daerah.
"Alhamdulillah, melalui Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) kami berupaya mendapatkan sumber pendapatan dari kunjungan antar pemerintahan daerah ini," kata Amsakar, Selasa (28/6/2022).
Amsakar mengakui, target wisatawan seperti tiga tahun lalu sebanyak 2 juta wisatawan masih sulit dicapai, bahkan Batam sempat menjadi penyumbang terbesar ke dua di Indonesia setelah Bali terkait kunjungan wisatawan mancanegara kala itu.
"Untuk wisatawan Nusantara (Wisnus) terdapat lebih 4 juta orang, angka kunjungan melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Diharapkan tren positif saat ini bisa menjadi sinyal kebangkitan ekonomi dari segi pariwisata," terang Amsakar Achmad.
Mantan Kadisperindag kota Batam ini memaparkan, hari ini terdapat kurang lebih 60 orang yang terdiri dari camat dan lurah dari Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah yang berkunjung ke Batam dalam agenda pemko Batam, tidak hanya itu, beberapa waktu lalu juga ada dari Blitar, serta ada juga kunjungan kerja DPRD Provinsi Banten.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saat ini iklim pariwisata mulai memperlihatkan lampu hijau menuju normal. Perlahan, melalui event nasional yang dipusatkan di Batam, dan kunker serta studi banding ini diharapkan bisa memberikan pendapatan kepada sektor perhotelan, restauran, hingga pusat oleh-oleh khas Batam," paparnya.
Sembari menunggu angka kunjungan wisman kembali normal, masih menurut ketua Nasdem kota Batam, pola bertukar informasi antar pemerintahan ini bisa menjadi peluang untuk menggenjot kunjungan wisnus ke Batam.
Disinggung mengenai target Wisman tahun ini, pria lulusan UNRI ini pun berharap, tentu lebih baik dibanding tahun 2020 maupun 2021 lalu. Jika tahun lalu hanya ada 350 untuk wisman, tentu tahun ini dengan berbagai pelonggaran dan pengendalian virus Covid-19 yang terus membaik, capaian kunjungan wisatawan bisa menembus angka 800 hingga 1.3 juta sampai akhir tahun ini.
Sedangkan untuk wisnus melalui berbagai program yang dirancang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam bisa menjadi stimulan dalam pemulihan wisnus, dan lokal sekaligus.
"Dengan infrastruktur yang baik, dan memadai serta spot pendukung wisata, Batam sangat memungkinkan untuk dijadikan tuan rumah dalam berbagai kegiatan, baik itu regional maupun nasional. Untuk itu, melalui kunjungan antar pemerintahan ini saya berharap ada efek terhadap tingkat hunian, belanja, restoran dan lainnya," pungkas Amsakar.
Sementara, salah seorang pelaku usaha di bidang pariwisata Yuli mengatakan, sejak dimulainya pembukaan jalur wisatawan mancanegara, usaha pribadi yang dilakoninya sudah mulai bangkit kembali.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai jalan usaha transportasi ini, terasa juga hampir tiga tahun fakum di dunia pariwisata, semoga kedepan bisa betul-betul normal seperti sebelum pandemi covid-19," ungkap Yuli. (Hendra S)