Kehadiran Penggiat Jurnalistik Disambut Antusias oleh Kalangan Insan Pers

 

Para Penggiat Jurnalistik Tampak Serius Mengikuti Diskusi di Sekretariat Jalan Kejaksaan No. 6 Medan, Selasa (29/4/2025 / Dok. Foto Dodi Rikardo Sembiring, S. Sos)

OTORITA.ID-Medan, Komunitas Penggiat Jurnalistik resmi dideklarasikan di Kota Medan pada Selasa, 29 April 2025. Kehadiran komunitas ini disambut antusias oleh kalangan insan pers, dengan harapan menjadi wadah perjuangan dalam melawan diskriminasi serta memperjuangkan keadilan dan kebebasan berpendapat bagi jurnalis.


Sungguh sangat memprihatikan saat ini terjadi pola baru di mana hampir setiap dugaan pelanggaran instansi pemerintah acapkali dibenturkan dengan wartawan sesama wartawan dengan modus panguyuban atau Pokja, Hal ini memicu kekhawatiran tentang independensi wartawan kedepan, oleh sebab itu Penggiat Jurnalistik memperjuangkan keadilan dan kesetaraan tanpa diskriminasi.


Baca link berita sebelumnya : https://www.otorita.id/2025/04/keberadaan-panglima-talam-lebih-diakui.html

Sekretariat Penggiat Jurnalistik beralamat di Jalan Kejaksaan No. 6 Medan. Dalam struktur organisasinya, Yefita, S. P. W., terpilih sebagai Ketua, Irena Sinaga, S.H., sebagai Sekretaris, dan Relikhius Harefa, BSc sebagai Bendahara. Sementara posisi Humas diisi oleh Dodi Rikardo Sembiring, S. Sos.


Para dewan pembina organisasi ini merupakan figur-figur yang sudah tidak asing lagi dalam dunia media, yaitu Dofu Gaho, S.H, Fajar Trihatya, S.E, dan Rafli Tanjung, S.E. Ketiganya menyampaikan harapan besar terhadap kiprah Penggiat Jurnalistik ke depan.


Dofu Gaho, S.H., menyatakan bahwa pendirian komunitas ini lahir dari keprihatinan terhadap praktik-praktik diskriminatif yang masih dialami oleh sejumlah jurnalis.


“Kita ingin membangun ruang yang adil dan setara bagi semua jurnalis, tanpa memandang latar belakang medianya. Tidak boleh ada diskriminasi dalam kerja-kerja jurnalistik,” tegasnya.


Senada dengan itu, Fajar Trihatya, S.E., menekankan pentingnya kebersamaan dan kekuatan kolektif dalam menghadapi tekanan terhadap kebebasan pers.


“Jurnalis butuh tempat berhimpun yang memperjuangkan integritas dan kebebasan mereka. Penggiat Jurnalistik hadir menjawab kebutuhan itu,” ujarnya.


Sementara itu, Rafli Tanjung, S.Sos menambahkan bahwa organisasi ini dibentuk bukan untuk rivalitas, tetapi untuk memperkuat solidaritas di kalangan jurnalis.


“Kami ingin menciptakan kultur saling menguatkan. Ini bukan soal kompetisi, tapi konsolidasi kekuatan pers yang sehat,” jelas Rafli.


Ketua Penggiat Jurnalistik, Yefita Zebua, menyampaikan bahwa organisasi ini terbuka bagi semua jurnalis dan insan media yang memiliki kepedulian terhadap keadilan serta integritas kerja jurnalistik.


“Kami ingin menjadi garda depan dalam menyuarakan hak-hak jurnalis dan menjadikan organisasi ini sebagai rumah bersama,” katanya.


Sekretaris, Irena Sinaga, S.H., menambahkan pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah maupun organisasi lainnya untuk mendorong terciptanya iklim pers yang profesional dan bebas intervensi.


Bendahara, Relikhius Harefa, menekankan bahwa program-program organisasi akan berjalan dengan prinsip transparansi dan partisipasi.

“Kepercayaan publik sangat penting, dan itu harus dimulai dari internal organisasi,” ujarnya.


Humas, Dodi Rikardo Sembiring, S. Sos., menyampaikan bahwa pihaknya akan aktif menyampaikan berbagai kegiatan dan sikap organisasi kepada publik, termasuk advokasi terhadap kasus-kasus yang menimpa para jurnalis.


Dengan semangat keadilan dan solidaritas, Penggiat Jurnalistik siap menjadi garda baru dalam membela kemerdekaan pers dan membangun ruang aman bagi para jurnalis di Medan dan sekitarnya. (Tim)

Lebih baru Lebih lama