Kebutuhan Pangan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H di Sumut Surplus

DETEKSI.co-Medan, Ketersediaan bahan pangan pokok untuk bulan Ramadhan hingga pasca Idul Fitri 1442 H di Sumatera Utara (Sumut) cukup bahkan komoditas pangan strategis tercatat surplus.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumut Azhar Harahap didampingi Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumut Irman di Kantor Gubsu di Medan, Selasa (13/4).

Sehubungan itu Kadis Kominfo Sumut Irman mengajak masyarakat bersyukur dan mudah-mudahan dapat menjalankan ibadah Ramadhan hingga pasca Lebaran dengan nyaman dan khusyuk karena tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis.

Lebih lanjut Kepala Dinas KPP Sumut Azhar Harahap memaparkan pihaknya dalam momentum Hari Besar Keagamaan Nasional seperti bulan Ramadhan dan Idul Fitri telah melakukan berbagai upaya dan persiapan agar ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis di Sumut dalam kondisi aman.

Dijelaskannya komoditas pangan yang mengalami surplus, yakni beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, daging sapi/ kerbau, telur ayam ras, minyak goreng dan gula pasir," ujar Azhar.

Kondisi pangan pokok Sumut bulan April 2021 yakni BERAS stok 1,023,907 ton, perkiraan produksi 145,122 ton, jumlah 1,169,029 ton, kebutuhan 151,471 ton sehingga surplus 1,017,558 ton.

JAGUNG stok April 185,328
ton, perkiraan produksi 86,847 ton, jumlah 272,175 ton, kebutuhan 126,894
ton sehingga surplus 145,281 ton.

BAWANG MERAH stok 42,025 ton, perkiraan produksi 2,017 ton, jumlah 44,042 ton, perkiraan kebutuhan 3,902 ton sehingga surplus 40,140 ton.

CABAI BESAR perkiraan produksi April 18,610 ton dan perkiraan kebutuhan 11,336 ton sehingga surplus 7,274 ton. CABAI RAWIT stok 1,891 ton, produksi 5,259 ton, jumlah 7,150 ton, kebutuhan 4,825 ton sehingga surplus 2,325 ton.

DAGING SAPI/KERBAU stok 766 ton, produksi April 1,389.4 ton, jumlah 2,155 ton, kebutuhan 1,186 ton sehingga surplus 969 ton.

Sementara itu DAGING AYAM RAS stok 19,382 ton, perkiraan produksi 12,269, jumlah 31,651 ton, perkiraan kebutuhan 6,937 ton sehingga surplus 24,714 ton.

Selanjutnya TELUR AYAM RAS perkiraan produksi April 13,222 ton dan perkiraan kebutuhan 9,033 ton sehingga surplus 4,189 ton.

Kemudian GULA PASIR produksi April 69,366 ton dan perkiraan kebutuhan 12,871 ton sehingga surplus 56,495 ton. MINYAK GORENG produksi April 600,000 ton dan perkiraan kebutuhan 313,808 ton sehingga surplus 286,192 ton.

Sedangkan KEDELE perkiraan produksi 1,064 ton dan kebutuhan 14,721 ton sehingga minus 13,657 ton. BAWANG PUTIH stok April 1,043 ton, perkiraan produksi 93 ton, jumlah 1,136 ton, perkiraan kebutuhan 2,624 ton sehingga minus 1,488 ton.

Azhar juga merinci ketersediaan stok dan kebutuhan pasca Lebaran yakni posisi bulan Juni 2021 yakni BERAS kebutuhan 153,638 ton dan ketersediaan 1,191,902 ton berarti surplus 1,038,264 ton.

JAGUNG kebutuhan 155,992 ton dan ketersediaan 355,983 ton sehingga surplus 199,991 ton. KEDELE kebutuhan 14.693 ton dan ketersediaan 476 ton sehingga minus 14,217 ton.

CABE MERAH kebutuhan 10.484 ton dan ketersediaan 16.860 ton atau surplus 6.376 ton. CABE RAWIT
kebutuhan 4.825 ton dan ketersediaan 7.150 ton atau surplus 2.325 ton.

BAWANG MERAH kebutuhan 3.799 ton dan ketersediaan 39.783 ton atau surplus 35.984 ton. BAWANG PUTIH kebutuhan 2.536 ton dan ketersediaan 448 ton atau minus 2.088 ton.

DAGING SAPI kebutuhan 1.127 ton dan ketersediaan 2.111 ton atau surplus 984 ton. DAGING AYAM kebutuhan 6.783 ton dan ketersediaan 43.354 ton atau surplus 36.571 ton. TELUR kebutuhan 8.533 ton dan ketersediaan 12.282 ton atau surplus 3.749 ton.

MINYAK GORENG kebutuhan 299,544 ton, ketersesiaan 600,000 ton atau surplus 300,456 ton. GULA kebutuhan 12,675 ton dan ketersediaan 66,213 ton atau surplus 53,538 ton.

Kadis juga menjelaskan bahwa hewan yang tersedia di Sumut untuk kebutuhan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri nanti ada dalam kondisi sehat.

"Secara keseluruhan, kondisi kesehatan hewan ternak, seperti ayam, sapi ataupun kerbau yang telah disiapkan menjelang HBKN di Sumut saat ini, telah dilakukan pemeriksaannya dan aman untuk dikonsumsi," ujarnya. (Irwan Ginting)

Lebih baru Lebih lama